
Purwokerto, 15 September 2025
Dunia bisnis saat ini berada di tengah gelombang transformasi digital yang tidak terelakkan. Salah satu teknologi yang menjadi pendorong utama perubahan ini adalah Internet of Things (IoT). Teknologi ini tidak hanya mempercepat proses digitalisasi, tetapi juga mengubah cara perusahaan merancang operasional, mengelola sumber daya, dan menciptakan nilai tambah untuk pelanggan. Dari sektor manufaktur hingga pertanian, IoT menjadi alat strategis untuk meningkatkan efisiensi, menurunkan biaya, dan mengembangkan model bisnis baru yang lebih cerdas dan responsif.
“Pemanfaatan IoT di Indonesia semakin luas, terutama di sektor pertanian, manufaktur, dan smart city. Dengan dukungan konektivitas 5G dan AI, IoT akan menjadi pendorong utama transformasi digital nasional dalam lima tahun ke depan,” kata Robby kepada Liputan6.com. Hal ini menunjukkan bahwa IoT bukan sekadar alat teknologi, melainkan elemen penting dalam strategi bisnis jangka panjang, baik untuk perusahaan besar maupun pelaku usaha kecil dan menengah.
Apa Itu IoT (Internet of Things)?
Internet of Things (IoT) adalah jaringan perangkat fisik seperti sensor, mesin, alat elektronik, kendaraan, dan peralatan lainnya yang terhubung ke internet dan dapat saling bertukar data secara otomatis.
Dalam konteks bisnis, perangkat ini dapat digunakan untuk memantau, mengendalikan, dan merespons berbagai proses kerja tanpa keterlibatan manusia secara langsung. Kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisis data secara real-time memberikan keuntungan besar bagi pelaku usaha dalam membuat keputusan berbasis data yang lebih cepat dan akurat.
Berbeda dengan sistem konvensional yang memerlukan input manusia, IoT memungkinkan sistem bekerja secara otomatis melalui integrasi sensor dan jaringan data (Wi-Fi, Bluetooth, atau koneksi seluler).
Contoh di pertanian: sistem irigasi menyala otomatis saat kelembaban tanah turun di bawah ambang batas tertentu.
Contoh di ritel: lemari pendingin pintar dapat memantau stok dan memberi notifikasi saat persediaan menipis.
Penerapan IoT dalam Konteks Bisnis
IoT telah diterapkan secara luas dalam berbagai sektor bisnis. Berikut beberapa contohnya:
Rumah Tangga & Gaya Hidup (Smart Home)
Lampu otomatis yang dikendalikan via aplikasi.
Pendingin udara pintar yang menyesuaikan suhu ruangan.
Kamera keamanan nirkabel.
Asisten virtual seperti Alexa dan Google Home.
Kesehatan (HealthTech & Wearables)
Smartwatch untuk memantau detak jantung, tekanan darah, dan kualitas tidur.
Data real-time mendukung layanan kesehatan yang lebih personal dan preventif.
Transportasi & Logistik
Sistem navigasi real-time untuk kendaraan.
Pelacakan armada (fleet tracking).
Kendaraan otonom yang meningkatkan efisiensi distribusi.
Pertanian (Smart Farming / AgriTech)
Sensor tanah & cuaca untuk sistem irigasi otomatis.
Drone pemantau lahan pertanian.
Analisis data untuk menentukan waktu tanam, pupuk, dan jadwal panen.
Industri & Manufaktur (Industry 4.0)
Otomasi mesin produksi berbasis sensor pintar.
Prediksi kerusakan mesin (predictive maintenance).
Sistem kontrol kualitas berbasis data.
Perkembangan IoT di Indonesia
Indonesia menjadi salah satu negara dengan adopsi IoT yang berkembang pesat di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan data dari Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI), jumlah perangkat IoT di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 400 juta unit pada tahun 2025.
Wilayah-wilayah seperti Jawa Tengah, termasuk Purwokerto, mulai mengadopsi sistem pertanian cerdas dan pengelolaan kota berbasis sensor. Penerapan smart city, pemantauan lalu lintas, serta manajemen sampah berbasis data menjadi bukti nyata bagaimana IoT berperan dalam kehidupan masyarakat. Hal ini juga membuka peluang bagi pelaku bisnis lokal untuk berkolaborasi dengan pemerintah maupun swasta dalam menghadirkan produk dan layanan berbasis IoT.
Keunggulan IoT
Internet of Things (IoT) memberikan banyak manfaat bagi bisnis maupun kehidupan sehari-hari. IoT mampu meningkatkan efisiensi operasional karena banyak proses dapat berjalan otomatis tanpa campur tangan manusia. Teknologi ini juga mendukung pengambilan keputusan berbasis data real-time, sehingga perusahaan lebih cepat merespons perubahan. Selain itu, IoT membantu menekan biaya, memperbaiki kualitas layanan, serta membuka peluang terciptanya inovasi produk dan model bisnis baru yang lebih relevan dengan kebutuhan pelanggan.
Selain itu, IoT juga membawa perubahan besar bagi berbagai sektor. Dalam manufaktur, mesin pintar mampu mendeteksi kerusakan lebih awal sehingga mengurangi biaya dan downtime produksi. Di bidang kesehatan, layanan telemedicine semakin akurat berkat data real-time dari perangkat wearable. Sementara itu, di sektor pertanian, sensor tanah dan cuaca membantu petani menentukan waktu tanam, penggunaan pupuk, hingga panen dengan lebih tepat.
Secara keseluruhan, IoT tidak hanya meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga menciptakan model layanan baru berbasis data yang memperkuat daya saing dan loyalitas pelanggan.
Tantangan dan Masa Depan IoT
Meskipun menjanjikan, adopsi IoT masih menghadapi sejumlah kendala. Infrastruktur internet yang belum merata, terutama di wilayah rural, menjadi tantangan utama. Selain itu, isu keamanan data juga menjadi perhatian, mengingat banyaknya data pribadi yang dikumpulkan oleh perangkat IoT.
Namun, dengan hadirnya jaringan 5G, meningkatnya literasi digital, serta semakin banyaknya startup lokal yang bergerak di bidang IoT, masa depan teknologi ini terlihat semakin cerah.
IoT diprediksi akan menjadi fondasi utama dari berbagai inovasi masa depan, seperti kendaraan tanpa pengemudi, rumah pintar sepenuhnya otomatis, dan sistem layanan publik berbasis AI.
Untuk Pemula: Mengapa Harus Memahami IoT?
IoT bukan lagi teknologi masa depan tetapi sudah menjadi bagian dari kehidupan saat ini. Bagi generasi muda, memahami IoT menjadi bekal penting di era industri 4.0 dan 5.0. Pengetahuan ini membuka peluang besar di bidang teknologi, data, maupun kewirausahaan, serta memberikan kesempatan untuk menciptakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan pasar masa kini dan masa depan.
Pedidikan, riset, dan eksplorasi terhadap ekosistem IoT sangat penting untuk menghadapi era industri 4.0 dan 5.0 yang semakin menekankan pada otomatisasi, konektivitas, dan kecerdasan buatan.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Sumber Pustaka
Kominfo. (2024). Strategi Nasional IoT dan Industri 4.0. https://kominfo.go.id/
Analytics Steps. (2024, November 5). What is IoT and How It Works? https://analyticssteps.com/blogs/internet-of-things-explained
McKinsey Global Institute. (2025, Februari 10). Unlocking the Potential of the Internet of Things. https://mckinsey.com/business-functions/mgi/iot
ASIOTI. (2025, Maret 21). Proyeksi Pasar IoT Indonesia 2025.
TechCrunch. (2024, September 18). AIoT: The Future of Connected Intelligence.
Baca juga: Smart City 101: Bagaimana IoT Mendorong Transformasi Kota-Kota di Indonesia
Penulis: Nuki Pratama & Novita Damayanti
Editor: Tim IT Bisnis Digital
Foto: ChatGPT


